![]() |
TERJEMAHAN NASHOIHUL IBAD |
Kitab Nashoihul Ibad adalah sebuah karya yang secara harfiah berarti "Nasihat-nasihat untuk Para Hamba." Kitab ini mengandung berbagai nasihat dan petunjuk yang sangat berharga bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan di dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Beberapa poin penting yang dibahas dalam kitab ini meliputi:
Tiga Hal yang Bisa Merusak Diri Sendiri: Nasihat ini mengingatkan tentang perilaku atau tindakan yang dapat menghancurkan diri seseorang, baik dari segi spiritual maupun moral.
Tiga Hal yang Menyebabkan Mendapatkan Maqam Tinggi di Akhirat: Petunjuk ini menjelaskan tentang amalan-amalan yang bisa mengangkat derajat seseorang di hadapan Allah di akhirat kelak.
Tiga Hal yang Menghapus Dosa: Terdapat amalan-amalan tertentu yang bisa menjadi sebab dihapusnya dosa-dosa seorang hamba, memberikan harapan bagi yang ingin kembali kepada Allah.
Tujuh Hal yang Dapat Menerangi Alam Kubur: Nasihat ini memberikan panduan tentang amalan-amalan yang bisa menjadi cahaya di alam kubur, sebagai bekal yang menenteramkan hati.
Memanfaatkan Lima Perkara Sebelum Datang Lima Perkara: Salah satu nasihat terkenal dalam Islam yang mengingatkan untuk menggunakan kesempatan dan nikmat yang ada sebelum datangnya masa sulit.
Tujuh Golongan yang Mendapat Lindungan di Hari Kiamat: Nasihat ini merujuk pada hadits yang menjelaskan tentang tujuh golongan manusia yang akan mendapat perlindungan dari Allah di hari kiamat.
Enam Hal yang Bisa Menghapuskan Amal Kebaikan: Berhati-hati terhadap tindakan atau sifat yang dapat menghilangkan pahala dari amal kebaikan yang telah dilakukan.
Sepuluh Saudara-saudara Iblis: Nasihat ini menguraikan tentang kelompok manusia yang tergolong sebagai saudara-saudara iblis, yakni mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan tercela.
Dua Puluh Ciri Manusia yang Dimusuhi oleh Iblis: Kitab ini juga memberikan penjelasan tentang sifat-sifat manusia yang dibenci oleh iblis, yang seharusnya dihindari.
Sepuluh Surat Al-Qur'an yang Bisa Mencegah Sepuluh Perkara: Penjelasan tentang keutamaan membaca surat-surat tertentu dalam Al-Qur'an yang dapat menjadi pelindung dari berbagai hal buruk.
Pengarang Kitab Nashoihul Ibad
Kitab Nashoihul Ibad ditulis oleh Syaikh An Nawawi Al Bantani, yang memiliki nama lengkap Abu Abd al-Mu'ti Muhammad ibn Umar Al Tanara Al Jawi Al-Bantani. Beliau lahir di Kampung Tanara, daerah Serang, wilayah Banten, Indonesia, pada tahun 1815 M atau 1230 H. Syaikh An Nawawi berasal dari keluarga terpandang; ayahnya, Kyai Umar, adalah seorang penghulu dan pemimpin masjid, sementara ibunya bernama Zubaidah.
Beliau juga merupakan keturunan ke-12 dari Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo yang berpengaruh di Cirebon, yang dikenal sebagai Maulana Syarif Hidayatullah.
Pada usia 15 tahun, Syaikh An Nawawi menunaikan ibadah haji dan menimba ilmu di Makkah, mempelajari ilmu kalam, bahasa dan sastra Arab, hadis, tafsir, dan terutama ilmu fiqh. Setelah tiga tahun menimba ilmu di tanah suci, beliau kembali ke Indonesia pada tahun 1833, siap untuk menerapkan ilmunya dan membantu ayahnya dalam mengajar para murid di tanah air.
Kitab Nashoihul Ibad karya Syaikh An Nawawi Al Bantani tetap menjadi rujukan penting dalam dunia Islam, memberikan nasihat-nasihat berharga bagi umat Islam yang ingin menjalani kehidupan yang benar sesuai dengan ajaran agama.
![]() |
TERJEMAHAN NASHOIHUL IBAD 1 |
![]() |
TERJEMAHAN NASHOIHUL IBAD 2 |
0 Comments
Posting Komentar